Sumber: http://yuhardin.scriptintermedia.com/view.php?id=6265&jenis=Jejak
Menara 165 menjadi arena perhelatan besar yaitu peluncuran lembaga konsultan politik PolMark Indonesia (Political Marketing Consulting) yang dipimpin pengamat politik ternama Eep Saefulloh Fatah, Rabu (17/2). Acara yang dihadiri banyak tokoh seperti mantan Wapres Muhammad Jusuf Kalla, Muhammad Amien Rais, Tantowi Yahya, dan lain-lain itu berlangsung dari pukul 19.00 hingga pukul 21.30.
Menara 165 menjadi arena perhelatan besar yaitu peluncuran lembaga konsultan politik PolMark Indonesia (Political Marketing Consulting) yang dipimpin pengamat politik ternama Eep Saefulloh Fatah, Rabu (17/2). Acara yang dihadiri banyak tokoh seperti mantan Wapres Muhammad Jusuf Kalla, Muhammad Amien Rais, Tantowi Yahya, dan lain-lain itu berlangsung dari pukul 19.00 hingga pukul 21.30.
Acara dibuka oleh Ary Ginanjar Agustian selaku pimpinan ESQ Leadership Cernter. Dalam sambutannya Ary mengucapkan selamat datang kepada para Tamu di Menara 165 dan menjelaskan sekilas tentang Menara 165. Menurut Ary Ginanjar, terdapat kesamaan visi antara PolMark Indonesia dengan ESQ Leadership Center yaitu terciptanya Indonesia Emas yang ditandai dengan tulisan Indonesia pada logo PolMark yang berwarna emas. Dengan demikian diharapkan dapat terjalin kerjasama yang baik antara PolMark Indonesia dan ESQ LC untuk mencapai visi tersebut.
Puncak acara yaitu talkshow bertema “Demokratisasi Indonesia dan Optimalisasi Political Marketing”. Talkshow yang dipandu oleh Sandrina Malakiano ini menghadirkan sejumlah tokoh political marketing Indonesia terkemuka seperti, Muhammad Jusuf Kalla dan Muhammad Amien Rais.
PolMark Indonesia yang merupakan lembaga penyelenggara jasa komunikasi political marketing ini didirikan Eep Saefulloh Fatah pada 20 Oktober 2009. Dikelola oleh sejumlah tenaga professional dalam sebuah organisasi yang ramping. Sejak awal pendiriannya PolMark Indonesia hendak dijadikan oleh para pengelolanya sebagai lembaga yang kompeten, profesional, dan kredibel. Untuk itu, PolMark membangun posisi dan diferensiasi yang tegas dibandingkan lembaga sejenis.
"PolMark Indonesia bukan sekedar memenangkan pemilu tetapi memenangkan pemilu dengan cara elegan menggunakan instrumen politik yang layak," ujarnya. Dalam upaya menjalankan misinya itulah Eep rela meninggalakan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Universitas Indonesia.
Menurut Eep yang juga alumni ESQ, demokrasi di Indonesia saat ini sudah cukup ramai. Saat ini setidaknya ada 524 pemilu kepala daerah (pemilukada) ditambah lima pemilu lain dalam rentang waktu lima tahun. "Jadi setiap minggu ada tiga kali pemilihan," kata Eep. Menurutnya, hal ini menimbulkan peluang untuk komersialisasi demokrasi yang mengakibatkan demokrasi di Indonesia menjadi mahal.
Polmark Indonesia berikhtiar membantu para mitranya untuk memenangkan pemilihan umum, mengelola, dan menyukseskan kebijakan, dan mengorientasikan partai politik kepada publik atau para pemilih. Dalam menjalankan fungsi-fungsi layanan konsultasinya PolMark Indonesia didukung oleh PolMark Research Center (PRC). Pusat riset political marketing yang merupakan unit kerja di dalam PolMark Indoneisa ini merupakan hasil aliansi strategi antara PT Mars Indonesia dan PT Masima Cipta Karya.
Melalui lembaganya, Eep menawarkan sesuatu yang berbeda dengan lembaga sejenis. "Kami tak hanya memenangkan seseorang. Kami menawarkan kerja sama dalam pemilukada atau pemilu. Banyak orang membantu seseorang untuk menang tapi sedikit yang menemani saat mengalami masa-masa sulit. Kami tawarkan pendampingan." (adi/ida - www.esqmagazine.com)
Y U H A R D I N
CEO Script InterMedia
M: +62853 4292 1117
Pin BB: 3156C99B
Email: ceo@scriptintermedia.com
Fb: Yuhardin Sc
CEO Script InterMedia
M: +62853 4292 1117
Pin BB: 3156C99B
Email: ceo@scriptintermedia.com
Fb: Yuhardin Sc